Pengenalan identitas seseorang melalui parameter biometrik seperti wajah memiliki keunikan dibandingkan parameter biometrik lain, salah satunya adalah penggambaran ekspresi.
Dari sekian banyak parameter biometrik yang ada, wajah termasuk cukup sulit dikenali secara digital. Hal tersebut dikarenakan banyak hal, salah satunya adalah kemungkinan tambahan asesoris wajah yang dapat mengubah penampilan wajah seseorang, misalnya make up, topi, kumis, rambut palsu, dan sebagainya.
Mode Principal Component Analysis atau secara umum dikenal dengan sebutan reduksi dimensi dapat digunakan untuk kepentingan pengenalan wajah secara terbatas. Dalam hal ini, metode PCA digunakan untuk mengambil ciri-ciri utama dari suatu sample gambar wajah. Ciri-ciri tersebut diharapkan mampu mengenali suatu populasi gambar wajah dengan tingkat akurasi yang cukup tingi.
Berdasarkan hasil analisa dan implementasi maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa metode PCA dengan segala keterbatasannya mampu mengenali subyek dan ekspresi wajah. Pengenalan subyek memberikan tingkat akurasi lebih tinggi dikarenakan ciri-ciri utama yang ada relatif dominan.